Assalamu'alaikum Wr. Wb semuanya,
Udah lama ga nulis artikel di blog ini. Maafkan daku teman-teman, entah karna belum ada inspirasi atau karna sibuk, akhirnya blog ini terabaikan sementara.
Kali ini aku kembali lagi untuk berbagi pengalaman, tapi tidak berkaitan dengan dunia per-skincare-an atau per-make up-an karna aku bukan beauty blogger 😜. Kali ini aku mau sharing tentang pengalaman terseru yang pernah aku lewati selama tahun 2018 ini.
Siapa diantara teman2 yang ikut nge-hype Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang? Sedih ga sih Asian Games 2018 berakhir? Aku yakin banyak diantara teman2 walaupun gak terlalu ngerti masalah olahraga, tapi sebagai tuan rumah pasti banyak teman2 yang ikut merasakan euphoria Asian Games. Apalagi ngeliat opening dan closing ceremony yang luar biasa, bahkan mendapatkan apresiasi bahkan dari negara-negara lain.
Alhamdulillah, aku diberi kesempatan dari INASGOC atau Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee untuk menjadi bagian dari kesuksesan Asian Games dengan menjadi volunteer atau relawan dalam bahasa kitanya. Ya walaupun ada beberapa isu-isu yang melibatkan volunteer, namun itu hanya segelintir aja. Hal tersebut tidak mengurangi rasa banggaku yang telah menjadi bagian dari volunteer Asian Games 2018.
Kali ini, aku ingin berbagi sedikit cerita mulai dari bagaimana proses seleksi hingga cerita-cerita menarik ketika Asian Games berlangsung.
Proses Pendaftaran dan Seleksi
Jadi ceritanya, di tahun 2017 ketika baru lulus kuliah, salah seorang teman jurusanku menyebarkan info di grup bahwa Asian Games membutuhkan volunteer dalam jumlah yang cukup besar. Waktu itu, volunteer yang dibutuhkan tidak hanya untuk Asian Games yang diadakan pada Agustus 2018 saja, namun juga untuk Invitation Tournament (semacam test event atau ajang percobaan) yang dilaksanakan pada Februari 2018 selama 1 minggu. Mohon maaf aku lupa mendaftar untuk Asian Games atau untuk Invitation Tournament. Yang jelas tidak ada kabar semenjak selesai melakukan proses pendaftaran.
INASGOC kembali membuka rekrutmen bagi volunteer pada awal tahun 2018 setelah Invitation Toutnament dilaksanakan. Kebetulan aku mendapatkan undangan eksklusif dari indorelawan dibulan Maret 2018, dimana proses pendaftaran ini tertutup dan hanya diperuntukkan bagi anggota indorelawan. Tanpa berfikir panjang, aku memutuskan untuk kembali mendaftar melalui link yang diberikan. Pada pendaftaran kali ini, aku memilih lokasi penempatan Jakarta karena saat itu sudah berdomisili di Tangerang Selatan.
Fyi, ada 3 kategori yang bisa dipilih sebagai relawan, yaitu asisten National Olympic Commitee (NOC), asisten protokol, dan Liason Officer. Asisten protokol bertugas untuk mendampingi tamu-tamu VVIP, yang antara lain kepala negara, International Olympic Committee (ICO), dan keluarga Olympic Council of Asia, serta pejabat tinggi. Adapun, asisten NOC akan bertugas untuk mendampingi tamu VIP dan delagasi dari negara-negara peserta Asian Games. Kategori Laison Officer akan bertugas untuk memberi informasi pada delagasi, tamu, atau pengunjung yang membutuhkan, seperti bantuan bandara, hotel, venue, perkampungan atlet, makanan dan katering (www.detik.com)
Jujur untuk pendaftaran ini aku gak berharap banyak. Syukur-syukur bisa lolos, kalaupun tidak ya mungkin belum rejekinya. Namun siapa sangka, pada awal bulan Mei aku mendapatkan undangan psikotes untuk dapat menjadi bagian dari volunteer Asian Games 2018. Tentunya tidak menyangka juga, setelah 2 bulan akhirnya bisa mendapat panggilan seleksi. Seleksi dilaksanakan diberbagai tempat, namun lokasi yang kudapatkan adalah di Kemang, tepatnya di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI).
Singkat cerita, seleksi yang dilaksanakan tidak hanya mengenai psikotes saja, namun juga FGD (Forum Group Discussion). Sebelum psikotes dilaksanakan, kita juga mengisi form yang telah diberikan seperti data-data pribadi serta divisi yang diminati untuk ditempatkan ketika nanti bertugas. Karena beberapa kali mengikuti psikotes untuk seleksi kerja, aku cukup familiar dengan soal-soal psikotes tersebut. Setelah psikotes dilaksanakan, dilanjutkan dengan FGD yang membahas mengenai topik tertentu yang telah disediakan oleh pengawas. Topik yang diberikan tidak sulit, yang terpenting kita harus aktif memberikan pendapat namun jangan sampai ada teman kita yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan isi fikirannya. Di dalam FGD ini juga sekalian wawancara loh. FGD ini selesai dalam waktu 1-2 jam.
Training Persiapan Asian Games 2018
Selang beberapa hari setelah proses seleksi, aku kembali mengucap syukur karena mendapatkan undangan untuk mengikuti training yang akan dilaksanakan sebanyak 3 kali. Training yang pertama adalah mengenai nilai-nilai Olahraga (NOR). Di training pertama kami dijelaskan mengenai sejarah dari olahraga, struktur organisasi di tingkat dunia dan nasional, jenis-jenis olahraga yang dipertandingkan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan olahraga. Kita perlu mendapatkan pengetahuan dasar mengenai hal ini karena kita akan berhadapan dengan ajang olahraga terbesar di Asia dan juga berhadapan dengan para atlit. Tentu pengetahuan dasar ini menjadi hal yang cukup penting sebagai bekal kita selama menjadi volunteer. Pada training pertama ini kami juga dikenalkan pada tagline atau jargon yang hingga saat ini masih terngiang dan akan selalu teringat salah satunya adalah "ASIAN GAMES 2018:ENERGY OF ASIA"
|
Teman-teman sekelas ketika training Nilai-ilai Olahraga (NOR) |
Training yang kedua adalah General Training (meliputi Etiket, Komunikasi,Interpersonal, serta Budaya dan Pariwisata). Disini kami dijelaskan mengenai tata krama, cara berkomunikasi yang baik, cara menyambut tamu yang baik, serta pengetahuan-pengetahuan mengenai pariwisata yang ada di Jakarta. Hal tersebut penting diberikan mengingat kita akan menghadapi para atlit, official, serta tamu-tamu penting yang berasal dari berbagai negara. Volunteer adalah wajah-wajah yang mencerminkan Indonesia secara keseluruhan, sehingga kami dibekali dengan nilai-nilai tersebut agar kami mampu menyambut para tamu dan memberikan pelayan terbaik bagi mereka.
|
Teman-teman sekelas ketika General Training |
Kemudian, training yang terakhir adalah training yang berkaitan dengan divisi yang nantinya akan ditempati yang disebut dengan Job Specification Training (JST). Jujur saja, aku tidak yakin akan terpilih sesuai dengan divisi yang aku inginkan. Fyi, sebelumnya aku memilih divisi ceremony. Ternyata benar, setelah sebulan semenjak training kedua, aku mendapat kabar bahwa aku harus mengikuti JST untuk divisi Venue and Environment. Tidak begitu kecewa, malah rasanya lega karena sudah mendapatkan jadwal untuk training selanjutnya. Sesaat setelah mendapatkan email undangan, aku dimasukkan kedalam grup wa yang beranggotakan divisi venue dengan cabang olahraga rugby sebanyak 21 anggota. Wow, rugby? Jujur saat itu aku tidak memahami mengenai olahraga ini (maafkan aku teman-teman :p). Tapi setelah sedikit melakukan browsing, aku cukup memahami seperti apa olahraga ini. Dan 20 orang anggota lainnya akan menjadi rekan kerja selama Asian Games berlangsung. Saat itu aku hanya bisa berharap semoga terjalin kerjasama yang baik dan kami bisa menjadi dekat walaupun event ini tidak akan berlangsung lama.
Training ini dilaksanakan pada akhir bulan Juli, dan dilaksanakan di Gelora Bung Karno, tepatnya di Hall A Basket Senayan. Ada sekitar seribuan volunteer yang mengikuti training. Tidak hanya dari volunteer venue, namun ada juga volunteer dari Look of the Game (LOG) yang ikut training bersama kami, walaupun sebagian besar peserta berasal dari Departemen Venue. Training kali ini tentulah menjadi training yang paling menarik. Selain materi yang sudah menjurus dan membahas langsung mengenai tugas volunteer secara spesifik sesuai dengan departemen, panitia juga menghadirkan pembicara menarik, bahkan bintang tamu yang berasal dari kalangan artis. Paling istimewa adalah kehadiran Wakil Gubernur Jakarta, Bapak Sandiaga Uno yang secara khusus hadir untuk memberikan sambutan serta semangat kepada volunteer. Hadir juga aktor tanah air Atalarik Syah, yang membagikan pengalaman pribadinya semasa muda sebagai volunteer di ajang olahraga di Korea juga (maaf banget guys, aku ga bisa inget namanya, mungkin semacam olimpiade). Selain itu hadir juga ketua INASGOC
|
Bapak Sandiaga Uno memberikan sambutan di JST Venue and Environment |
JST dilaksanakan dari pukul setengah 10 hingga menjelang maghrib. Nah, setelah JST dilaksanakan, setiap volunteer menyempatkan diri untuk berkumpul sesuai cabang olahraga yang telah ditentukan. Exited sekali rasanya, setelah sekian lama berkomunikasi melalui WhatsApp kami bisa bertatap muka secara langsung dan saling berkenalan. Baru pertama bertemu, ternyata tim kami semenyenangkan itu guys. Selain berkenalan, kami juga sempat membicarakan mengenai hal-hal penting lainnya seperti jam kerja, job desk, dan lain sebagainya. Sebelum pulang, kami juga sempat mengabadikan foto walaupun sayang sekali tidak semua anggota yang ikut berfoto bersama.
|
Volunteer Venue cabang olahraga Rugby |
Oke sekian dulu guys cerita mengenai keseruan kali ini. Untuk cerita mengenai tugas di lapangan, bisa dikunjungi di link ini Opening Ceremony. Thankyou!!
~ASIAN GAMES 2018: ENERGY OF ASIA~