Wednesday, February 13, 2019

Kegiatan Produktif saat Menjadi Seorang Fresh Graduate


Apa ada dari pembaca di sini ada yang baru lulus sekolah atau lulus kuliah, dan ingin melanjutkan fase hidupnya dengan bekerja, namun masih belum mendapatkan pekerjaan yang cocok? Atau banyak dari teman-teman yang baru lulus tapi ingin melakukan kegiatan yang mungkin tidak bisa terlaksana ketika teman-teman masih berstatus siswa maupun mahasiswa? 



Saya sempat merasakan kegalauan yang luar biasa ketika awal-awal lulus kuliah. Ingin mencari pekerjaan, tapi posisinya sedang di kampung halaman orang tua dan masih ingin menikmati waktu-waktu yang terlewatkan ketika kuliah bersama dengan keluarga. Fyi, saya memang tidak ada rencana untuk bekerja di kampung halaman. Jiwa-jiwa perantauan saya masih menjerit-jerit ingin  mengeksplor tempat-tempat lain untuk saya kunjungi. Jika saya memutuskan untuk di rumah, maka sulit untuk beranjak ke tempat-tempat yang lain. Tapi saya pun tidak ingin waktu yang saya miliki terbuang sia-sia karena tidak ada kegiatan yang saya miliki. Saya memutuskan untuk mencari-cari kegiatan yang bermanfaat yang mampu mengasah kemampuan saya yang lain.


Di sini saya akan membagikan kegiatan yang pernah saya lakukan ketika menjadi fresh graduate. Bahkan dari kegiatan yang pernah saya lakukan bisa menambah uang jajan sendiri lho.

Les TOEFL

Saya menyadari bahwa bahasa inggris sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun buka berarti lancar atau mengerti bahasa Inggris, standar penilaian dalam berbahasa Inggris (TOEFL,IELTS, TOEIC, etc) telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Ketika kuliah saya banyak membaca literatur dalam Bahasa Inggris dan saya bisa memahaminya dengan baik. Namun ketika dilakukan tes TOEFL, score yang saya peroleh masih belum memuaskan bagi saya walaupun jauh meningkat dari sebelumnya (score yang meningkat kemungkinan karena bahan bacaan yang banyak dalam Bahasa Inggris). Saya memutuskan untuk mengambil kursus TOEFL selama 3 bulan.
Sumber gambar: Morguefile
Saya merasa kursus ini benar-benar meningkatkan score TOEFL yang saya miliki. Selain itu, sertifikat yang saya dapatkan benar-benar bermanfaat untuk melamar pekerjaan.

Teman-teman juga bisa mengambil kursus IELTS atau TOEIC jika memang lebih dibutuhkan. Atau teman-teman yang rajin bisa belajar sendiri jika memang mampu mendisiplinkan diri untuk tetap fokus tanpa bimbingan orang lain, karena memang tipe belajar tiap orang berbeda-beda. Ada yang butuh bimbingan seperti saya, ada juga yang memang bisa berusaha sendiri tanpa mentor dan dengan waktu yang ditentukan sendiri, tentunya dengan keinginan yang kuat.

Belajar Memasak dan Membuat Kerajinan

Saya memang perempuan yang kurang mahir dalam melakukan kegiatan yang biasa dilakukan oleh perempuan pada umumnya. Hehehe..
Sumber gambar: Morguelife

Jadi disinilah kesempatan saya untuk mulai belajar dengan mencoba berbagai resep yang mungkin tidak terlalu sulit untuk pemula. Saya juga iseng-iseng membuat bridal flower dengan menggunakan pita satin. Tapi maaf tidak ada fotonya.

Ya karna saya sangat-sangat pemula, sering terjadi kegagalan yang menyebabkan saya menjadi tidak mood untuk mengerjakannya. Tapi untunglah tidak sulit untuk membangkitkan semangat saya kembali. 


 Menjadi Freelancer
Sumber gambar: Morguelife
Nah, ini adalah salah satu kegiatan yang menghasilkan uang bagi saya. Saat itu saya medapatkan link dari telegram untuk menjadi tenaga pekerja lepas bagi suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Pekerjaan cukup mudah dan bisa dikerjakan dimana saja dan kapan saja. Pekerjaan ini hanya bermodalkan laptop saja. Fee yang didapatkan sesuai dengan seberapa rajinnya kita dalam melakukan pekerjaan ini. 

Tapi sayang saya hanya bertahan beberapa bulan saja, karena jika ingin memperoleh fee yang besar maka waktu yang diluangkan juga cukup banyak. Sedangkan saya juga memiliki kegiatan lain yang cukup menyita waktu. 


Mengikuti Kegiatan Volunteering

Pada tahun 2018 lalu Indonesia berhasil menjadi tuan rumah untuk ajang olahraga terbesar se-Asia, apalagi kalau bukan Asian Games 2018. Tidak hanya sebagai ajang pertandingan dibidang olahraga saja, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan budaya dan pariwisata sehingga Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia.

Menjadi volunteer untuk ajang terbesar se-Asia merupakan kebanggaan sendiri bagi saya. Saya akan memiliki kesempatan untuk menjalankan misi mempromosikan Indonesia dimata dunia. Tentunya ini adalah kesempatan yang sayang jika dilewatkan. Kita tidak akan tahu kapan ajang ini akan kembali dilaksanakan di bumi pertiwi. Kita juga akan memiliki kisah yang akan diceritakan kepada anak cucu kita nanti. Untuk kegiatan lebih jelasnya, bisa di baca di artikel yang telah saya buat sebelumnya.
Setelah menjadi volunteer untuk Asian Games 2018, saya juga berkesempatan untuk menjadi volunteer Asian Para Games 2018. Saya memiliki tugas yang berbeda, namun pengalaman yang saya dapatkan sama-sama luar biasa.



Fyi, menjadi untuk menjadi volunteer pada kedua event ini diberikan semacam uang saku atau allowance yang sangat lumayan bagi kami para volunteer. Untuk ajang Asian Para Games juga diberikan penginapan secara gratis di wisma atlit bagi yang berasal dari luar Jabodetabek selama bertugas. Tapi bukan itu point penting bagi saya mengikuti event ini, karena bagi saya pribadi tidak menyangka akan mendapatkan allowance ataupun penginapan karena sebelumnya yang saya fikirkan seorang volunteer harus menjalankan tugas secara iklas dan sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun (ini beneran lho, bukan ngerdus). Dan yang paling terpenting disini adalah pengalaman yang luar biasa dan teman-teman baru yang saya dapatkan.



Bagi teman-teman yang belum berkesempatan ikut dalam ajang tersebut tidak usah berkecil hati. Masih banyak event yang bisa teman-teman ikuti, terutama yang berasal dari Jabodetabek. Ada untungnya juga bagi yang tinggal di sekitaran Jabodetabek, karena memang banyak sekali event yang bertebaran dan bisa diikuti.

Magang

Ini adalah kegiatan terakhir yang saya jalani sebelum saya memutuskan bergabung dengan suatu perusahaan (kisahnya bisa disimak disini). Saya mendapatkan informasi magang ini juga dari media sosial yang saya miliki. 

Jaman sekarang, magang tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa saja. Bayak perusahaan yang merekrut peserta magang bagi fresh graduate juga. Syukur-syukur kerjaan kita bisa memuaskan dan bisa diangkat menjadi karyawan tetap, walaupun tidak di semua perusahaan bisa menerapkan ini. Ada juga perusahaan yang memberikan golden ticket bagi karyawan magangnya jika ingin mengikuti seleksi di perusahaan tersebut. Ya semuanya bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Sumber gambar: Morguelife

Yang terpenting adalah pengalaman yang teman-teman dapatkan. Mengerti bagaimana situasi bekerja yang sebenarnya, atau anggap saja sebagai latihan sebelum teman-teman terjun ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.


Tips dari saya bagi teman-teman yang masih menjadi jobseeker adalah, rajin-rajinlah membuka situs pencari kerja, baik dari web pencari kerja, Instagram, Telegram, Twitter, dan semua platform media sosial yang kalian miliki. Terkadang dari satu situs kita akan menemukan peluang-peluang lain walaupun tidak berkaitan dengan lowongan pekerjaan, seperti lowongan sebagai volunteer, freelance, lowongan magang, dan lain sebagainya. Ketika teman-teman banyak melakukan kegiatan, teman-teman akan menemukan orang-orang baru dan mungkin saja orang-orang yang ditemui akan menjadi pembuka jalan bagi teman-teman untuk mendapat pekerjaan.


Terakhir, lakukan kegiatan yang membuat teman-teman menjadi nyaman. Tidak perlu malu jika teman-teman sudah melamar pekerjaan sana sini, namun masih belum berjodoh dengan perusahaan yang teman-teman lamar. Belum mendapat pekerjaan bukan berarti teman-teman adalah seorang pengangguran. Yang penting teman-teman bisa mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, atau melakukan hobi yang mungkin belum sempat teman-teman lakukan karena kesibukan saat kuliah. Syukur-syukur hobi yang teman-teman lakukan bisa menjadi sumber pemasukan sendiri bagi teman-teman sekalian. 

Sekian, terimakasih telah mampir :)


Monday, February 11, 2019

Pengalaman Mengikuti Tes di PT Indocyber Global Teknologi Part II


Pada artikel sebelumnya, saya telah membagikan cerita mengenai pengalaman mengikuti seleksi di PT Indocyber Global Teknologi pada tahap technical test. Kali ini saya akan menceritakan mengenai tahap selanjutnya, sekaligus tahap akhir untuk bisa mengikuti kelas bootcamp, yaitu interview
Interview dilaksanakan setelah 5 hari saya melaksanakan technical test. Interview dilaksanakan di gedung yang sama dimana tes yang sebelumnya dilaksanakan. O iya, saya melakukan interview dengan pihak HRD yang sebelumnya saya hubung lewat chat WA seperti yang saya ceritakan pada part I.

Oke langsung saja. Interview kali ini sedikit berbeda dengan interview yang pernah saya lewati sebelumnya. Interview yang pernah saya lewati lebih banyak menggali informasi tentang diri kita dengan pertanyaan yang sama, dan pertanyaan yang sering ditanyakan. Pada interview kali ini cukup berbeda. Interviewer lebih banyak bercerita mengenai bagaimana nantinya ketika bootcamp dilaksanakan. Tentunya beliau juga menanyakan kesiapan saya, apakah sanggup untuk mengikuti bootcamp mengingat background saya yang bukan dari IT. Beliau menceritakan bagaimana kegiatan peserta bootcamp yang cukup berat, mempelajari banyak hal yang dipadatkan hanya menjadi beberapa bulan saja. 

Saya juga harus semakin memantapkan hati setelah HRD menjelaskan mengenai sistem bootcamp yang akan dilaksanakan. Setelah menjalani bootcamp selama beberapa bulan, maka kita akan ditempatkan di perusahaan client ataupun di Indocyber itu sendiri, dengan masa percobaan selama 6 bulan dan kontrak selama 2 tahun. Kita juga akan dikenakan denda jika melanggar kontrak, nsmun bukan itu yang membuat saya ragu. Selama bootcamp akan ada sistem gugur dengan diadakan tes bagi peserta. Jika tidak mampu melewati tes tersebut, maka akan langsung di cut dan tidak bisa mengikuti tes kembali.

Mendengarkan penjelasan dari HRD cukup membuat nyali saya ciut. Bagaimana tidak, saya harus bisa menguasai banyak hal di bidang yang belum pernah saya temui sebelumnya. Namun setelah melihat raut wajah saya yang terlihat ragu-ragu, HRD tersebut memberikan motivasi dan dukungannya kembali agar saya tidak usah takut dengan apa yang akan saya hadapi. Saya bukanlah orang pertama yang menjadi peserta bootcamp yang bukan berasal dari background IT. Beliau juga mengatakan bahwa pada bootcamp sebelumnya, peserta yang berasal dari jurusan meteorologi mendapatkan nilai tertinggi. Mendengar hal tersebut membuat saya sedikit lega. Setidaknya bisa memotivasi saya dan saya berfikir akan ada kesempatan yang baik untuk saya. Saya juga merasa senang karena HRD mengatakan bahwa saya nilai yang saya dapatkan dari technical test sebelumnya bisa mengungguli teman-teman lain yang berasal dari IT, sehingga saya diloloskan dan beberapa dari teman-teman peserta technical test yang nilainya tidak memenuhi terpaksa tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya. 

Saya juga dijelaskan mengenai benefit yang akan diperoleh selama training. Jika pada training lainnya kita yang harus membayar, training kali ini kita akan diberikan uang saku yang dihitung perhari sesuai dengan jumlah kehadiran. Yah, jumlahnya pun cukup lumayan walaupun tidak bisa dibilang besar juga.

Saya juga diperlihatkan kontrak dan membacanya. Kontrak tersebut isinya sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan sebelumnya. HRD memberikan waktu kepada saya untuk memikirkan kembali apakah saya memutuskan untuk bergabung atau cukup sampai disini saja. Jika saya memutuskan untuk lanjut, maka saya akan bergabung pada bulan Februari akhir atau Maret awal.

Setelah melaksanakan interview, saya melakukan searching di google untuk mencari review mengenai perusahaan ini. Namun sayang, tidak ada yang menuliskan review secara lengkap. Hanya review singkat yang saya temukan di k*skus. Ini juga menjadi motivasi saya menceritakan pengalaman saya tes di perusahaan ini, agar teman-teman yang membutuhkan bisa merasa terbantu dengan tulisan saya. 

Oke lanjut, dengan berbekal restu dan dukungan penuh dari keluarga, saya memutuskan untuk bergabung. Bad news, atasan saya di tempat saya magang tidak memberikan izin jika saya bergabung dengan perusahaan ini, karena kebetulan beliau memiliki background IT. Saya tidak tau alasannya, namun mungkin atasan saya khawatir saya tidak bisa survive dan mempengaruhi karir saya kedepannya. Cukup membebani juga sebenarnya. Akhirnya saya menghubungi HRD dan meminta untuk bergabung dengan batch selanjutnya yang akan dilaksanakan bulan April. Syukurlah HRD bisa mengerti. Bahkan beliau memberikan masukan kepada saya untuk belajar lagi selama magang agar tidak kaget ketika bootcamp dimulai. 

Baik, sekian dari cerita kali ini. semoga teman-teman bisa memetik hikmah dan pelajaran dari tulisan saya ini. Saya juga berharap tulisan saya ini bisa membantu teman-teman terutama yang mengalami nasib yang sama dengan saya. Insyaallah kegiatan pada bootcamp secara garis besar akan saya tuliskan juga sebagai acuan bagi teman-teman.

Wassalam..