Wednesday, February 28, 2018

Review #4: Nature Republik Aloe Vera 92% Shooting Gel

Assalamualaikum sahabat semua

Sebelumnya, di blog yang membahas pembersih dan toner aku udah menjanjikan mau ngebahas produk yang jadi holly grail nya sejuta umat, yang bisa mengatasi jerawat aku.

TARAAAA!!! Ini dia produk yang kumaksud. 
[WOOYYY KEMANA AJA GUEE, INI KAN UDAH DARI KAPAN TAU!!!]

 Produk ini memiliki manfaat yang banyak banget loh guys, mulai dari ujung kepala sampe ujung kaki. Bisa digunakan untuk perawatan kulit, rambut, kuku dan bisa juga untuk base make up loh! Tapi untuk aku pribadi lebih memfokuskan ke kulit wajah dulu.

Jadi produk ini udah jadi wishlist aku udah ga tau deh dari kapan. Tapi aku masih maju mundur soalnya takut banget dapet produk yang palsu. Dan akhirnyaaaa, aku baru mantep beli itu bulan yang lalu.. ~_~

Packaging
Aku beli produk ini dalam kemasan jar berbahan plastik, tapi ada juga lo yang dalam kemasan tube. Bisa diliat, kemasannya cukup besar, isinya 300 ml.
Pada sticker cover terdapat tulisan Nature Republik Aloe Vera 92%. Sepengetahuan aku, untuk produk yang asli memiliki sticker packaging berwarna hijau mudah nan cerah. Alhamdulillah barang yang kubeli sudah dijamin ori, dan harganya juga tidak semurah di olshop lain
Pada bagian bawah kemasan, terdapat penjelasan kandungan serta penjelasan lainnya yang ga kupahami. Pada bagian bawah juga terdapat masa expired. Jika dihitung dari tahun pembelian, masa expired produk ini sekitar 2 tahun.

Ingredients
Aloe barbadensis leaf axtract (92%), alcohol, glyceryl polyacrylate, dipropylene glycol, butylene glycol, glycerin, propylene glycol, 1,2-hexanediol, polyglutamin acid betaine, sodium hyaluronate, calendula officinalis flower extract, mentha viridis extract, melissa officinalis extract, carbomer,peg-60 hydrogented castor oil, triethanolamine, phenoxyethanol, water, parfum, disodium edta.

Tekstur
Aloe vera ini bertekstur gel bening yang cukup kental namun tidak lengket dan cepat meresap di kulit. Tekstur ini juga menjadi pembeda antara produk yang asli dengan yang palsu.

 Produk yang asli memiliki tekstur yang cukup kental, sedangkan yang palsu memiliki tekstur yang lebih cair. Gel ini jika dilihat dalam kemasannya terdapat gelembung-gelembung yang cukup banyak.

First Impression
Gel ini terasa sejuk saat dioleskan ke wajah, apalagi jika digunakan setelah di keluarkan dari kulkas. Ditambah lagi baunya yang segar dan tidak menyengat buat aku. Tapi setelah beberapa saat aku merasakan sensasi panas dan perih. Seperti yang tertera di keterangan ingredient, produk ini mengandung alkohol. Apalagi saat ini aku juga menggunakan Vitacid yang menyebabkan kulitku menjadi lebih sensitif. Tapi aku tetap melanjutkan pemakaian. Untuk rasa panas dan perih aku masih bisa tahan kok. >_<

Gel ini juga cepat banget meresapnya. Tapi tergantung penggunaan juga. Jika dioleskan tipis-tipis maka akan cepat meresap, namun jika dioleskan cukup tebal, gel ini harus menunggu lama untuk meresap.

Dari awal pemakaian aku menggunakannya seperti krim malam, tetapi aku mengoleskan di urutan paling terakhir dari semua rangkaian skincare malam sebelum tidur. Sesuai saran dari salah satu beauty vlogger, aku mengoleskannya cukup tebal. Ga tau ya apa jika dioleskan tipis tipis hasilnya bakalan beda.

Ketika pagi hari saat aku mencuci muka, aku merasakan masih ada gel yang menempel di wajah. Wajar sih, soalnya memang saat malam hari aku mengoleskan cukup tebal di wajah. Setelah cuci muka, aku merasakan wajahku yang lembab, halus dan berkilauan bagaikan bagaikan bohlam. Wkwkwk

Final Thought
Setelah 1 bulan aku menggunakan produk ini, aku bisa bilang I REALLY REALLY LOVE THIS PRODUCT!! Aku terkesan banget sama kasiatnya yang bisa mengeringkan jerawat aku! >_<
Aku bisa bilang ya, biasanya jerawat aku bisa bertahan selama semingguan. Tapi beda kalo dipakei ini, sekitar dua hari bisa kering. Pakai Vitacid juga kering sih, tapi bikin ngelupas dan menurut aku lebih lama ngeringinnya.. Tapi memang untuk mencegah jerawat belum bisa, tapi seenggaknya jerawat yang numbuh ga terlalu lama nongol di wajah

Price
Aku bingung banget guys untuk masalah harga. Tiap toko memberikan harga yang beda-beda. Ada yg dari 40 ribu hingga 150 rb. Apalagi banyak beredar produk palsu juga kan? Akhirnya aku beli dengan harga 110 ribu, dengan harapan produk yang kubeli adalah produk yang asli. Tapi apa harga yang murah berarti palsu? Eitss belum tentu. Banyak kok yang beli di webnya Althea dengan harga sangat murah, tapi dijamin keaslian barangnya.

Conclusion
Menurut aku ini produk emang wow banget. Ada juga beberapa yang beranggapan bahwa Aloevera gel dari Nature Republik terlalu overrate dan biasa-biasa aja di wajah mereka. Tapi buat aku, produk ini emang pantes banget dapet review yang dahsyat dari sebagian besar yang make ini. Meskipun sebenarnya penasaran juga sih dengan produk sejenis dengan zero alcohol, tapi untuk saat ini aku cuma bakalan repuchase aloevera dari Nature Republik.

Like:
○Sejuk di kulit
○Cepat meresap
○Wanginya segar
○Melembabkan
○Isinya banyak
Mengeringkan jerawat dengan cepat

Dislike:
○Masih mengandung alkohol
○Belum bisa mencegah agar jerawatku tidak muncul (mungkin harus perawatan dari dalam)

Repurchase: SURE!

Saturday, February 24, 2018

Review #3: [Try Not to Become a Makeup Addict] Mamonde Brightening Cover Powder Cushion

Assalamualaikum wr. wb

Ada ga sih yang dulunya masa bodo sama yang namanya make up, tapi setelah lulus sekolah atau kuliah dan ingin menghadapi dunia kerja jadi pada mikir kalau make up itu merupakan satu bagian penting? Aku salah satunya guys. Kalau dulu boro-boro pakai make up, cuma sekedar bedak aja jarang banget. Ga kebayang deh dulu kucelnya gimana kalau lagi ngampus (maklum, mantan anak lapangan). Ya memang tidak semua perempuan berfikir gitu. Ga semua pekerjaan yang mengharuskan make up, toh banyak perempuan-perempuan yang bekerja di lapangan dan ga mau meribetkan dirinya dengan makeup. Tapi semenjak aku lulus aku udah niat banget untuk sedikit-sedikit mengumpulkan alat-alat make up. Aku yakin suatu saat nanti aku bakalan butuh sama yang namanya make up, entah untuk wawancara kerja atau ke acaranya temen2 seangkatan yang satu persatu mulai nikahan (aku kapan ya :-/). Oke lupakan!

Walaupun aku udah mulai penasaran sama yang namanya make up, aku tetep ga suka dengan make up tebel sampe bikin pangling dan ga dikenalin orang-orang. Buat aku make up itu cuma buat nampilin sisi terbaik dari tampilan kita #entahdengerkalimatinidarisiapa. Aku tertarik sama make up ala-ala korea yg "no make up" make up look serta lebih menonjolkan kulit yang terlihat sehat. Aku suka look dari make up ini karena terlihat sangat-sangat natural walaupun wajah aku ga seputih, semulus, dan sebening wajah cewe2 korea :'(. Tapi tergantung selera sih, banyak juga yang suka make up western tapi terlihat oke dan cocok di wajah mereka. 

Karena alat-alat make up sangat banyak, aku mulai mengumpulkan dari make up yang kuanggap penting dulu, salah satunya adalah cushion. Cushion merupakan salah satu produk make up korea yang sedang hype banget saat ini. Cushion itu sejenis bentuk sederhana dari produk yang digunakan sebagai coverage wajah kita, yang dikemas dalam bentuk compact. Cushion ini memiliki beberapa jenis, seperti AA cushion, BB cushion, CC cushion, serta foundation cushion. 

Nah, jenis nya kan banyak tuh. Merk nya juga banyak banget. Harganya juga beragam, rata2 di atas 100 ribu rupiah. Bahkan untuk cushion yang bagus sekelas leneige dibandrol seharganya di atas 300 rb #sedihakutuh. Akhirnya setelah ngubek-ngubek dari blog-blog serta video-video dari beauty vlogger yang membahas tentang cushion, pilihanku jatuh kepada Mamonde Brightening Cover Powder Cushion 23C. Cushion ini direkomendasiin sama seleb youtube asal korea, Sunny Dahye. Jadi mba Sunny ini meranking beberapa cushion yang menurut dia cocok dengan iklim Indonesia, dan cushion Mamonde ini berada di urutan pertama. Dari situlah aku mulai penasaran dan akhirnya produk ini kubeli di salah satu web yang kusus menjual produk make up dan skin care korea. 

Product's Detail

Karena cushion ini produk asli Korea, aku kurang paham dengan penjelasan yang dituliskan. Yang kupahami adalah cushion ini mengandung SPF 50+ (wow, lebih tinggi dari spf sunblock ku) dengan isinya 15 gr. Di bagian bawah wadahnya juga terdapat tanggal expirednya ya. Kalau dihitung-hitung sih, cushion ini memiliki masa expired selama kurang lebih 3 tahun. 



Aku memilih shade 23 C atau Natural peach. Aku memilih shade ini karena banyak yang bilang bahwa shade ini cocok untuk kulit wanita Indonesia yang lebih kekuningan. Cushion ini juga memiliki shade yang lebih gelap, mungkin akan cocok dipakai oleh kulit sawo matang.


Untuk packagingnya aku suka banget, so simple but elegant. Tempatnya seperti wadah bedah yang dilengkapi dengan kaca. Cushion ini dilengkapi dengan puff yang cukup nyaman saat diaplikasikan ke wajah. Yang membuat cushion berbeda dengan bedak adalah cairannya dibenamkan di dalam spons sehingga ketika ingin mengeluarkannya harus ditekan dengan menggunakan puff. O iya, saat ingin mengeluarkan cairan dari dalam spons, jangan menekan terlalu keras, takutnya cairan keluar terlalu banyak. Kan jadi mubadzir. Hehe

Result

Produk ini mengclaim hasil yang semi-matte serta longlasting. Bisa dibuktikan sih ketika diapply ke wajah. Sesuai dengan namanya, cushion ini juga memiliki finishing yang powdery atau seperti memakai bedak, tapi tidak terlalu matte dan masih ada efek glowy yang dihasilkan. O iya, sebelum barang ini nyampe di tanganku, aku masih khawatir apakah shade ini cocok di wajahku atau tidak. Aku masih khawatir cushion ini terlalu putih setelah diaplikasikan di wajahku. Tapi ternyata shade ini pas sekali dan tidak seperti memakai topeng. Yeeaaay!!

Before
After
(maaap banget, perbedaan before after kurang keliatan 😐)

Untuk coveragenya bagi aku tidak begitu wow. Noda-noda jerawat masih sedikit terlihat walaupun agak tertutupi. Untuk area hitam di bawah kantong mata juga masih terlihat. Tapi bagi aku ga masalah. Ini jadi motivasi buat aku untuk semakin gencar melakukan perawatan wajah untuk menghilangkan noda hitam. 

Aku juga merasakan efek mencerahkan dan meratakan warna kulit ketika produk ini digunakan. Selain itu, produk ini memberikan efek yang melembabkan di wajahku dan tidak memberikan kesan yang terlalu berminyak asalkan tidak terlalu ketebalan. Di awal pemakaian, aku sempat khawatir akan menimbulkan jerawat baru di wajahku. Tapi ternyata setelah di bersihkan, aku tidak merasakan calon2 jerawat baru yang akan muncul. ;-)

Ini wajah aku setelah pemakaian Mamone Cushion setelah 8 jam. Sama sekali belum touch up loh..

Secara keseluruhan aku puas banget dengan cushion ini. Ini pertama kalinya aku nyobain cushion, jadi aku ga bisa membandingkan dengan produk lain. Cushion ini pernah ku pake ke acara kondangan temenku. Aku ga sengaja sih ngeluarin cushion ini di depan salah satu temenku, dan dia cukup penasaran sama cushion yang kupakai karna terlihat bagus di wajahku. 

Produk ini aku beli seharga 200.000 di kinimall.co.id. Aku liat di online shop yang lain banyak yang lebih mahal. Jadi aku bingung apa ini bisa dikatakan murah, atau malah mahal, tapi bagi aku ga masalah karna aku cukup puas dengan cushion ini. 

Conclusion 

Like:
○Terlihat natural
○Melembabkan
○Memberikan efek glowy
○Memberikan efek cerah dan meratakan warna kulit saat digunakan
○Longlasting 

Dislike:
○Agak berminyak jika digunakan terlalu tebal
○belum menutupi noda-noda hitam dengan sempurna

Repurchase? Maybe. 

Wednesday, February 21, 2018

Review #2: Vitacid 0,025%

Assalamualaikum wr. wb

Hai semua.. Pada postingan pertama kemarin aku udah bahas tentang rangkaian skincare pembersih wajah yang aku gunakan setiap hari. Nah pada postingan ini aku mau bahas produk untuk rangkaian perawatan wajah aku juga, tapi mungkin lebih ke produk pengobatan sih.

Siapa sih disini yang punya masalah jerawat membandel? Aku pribadi udah mulai punya masalah jerawat dari kelas 6 SD :'(
Sampai saat ini pun masih sering muncul. Bahkan aku pernah mengalami masalah jerawat terparah selama masa kuliah. Jerawat yang ku alami pada masa itu sangat berbeda dengan yang pernah ku alami sebelum2nya. Semuka penuh jerawat yang rasanya gatel, gede2, pokonya malu deh dan ga pengen ngalamin lagi. Untungnya aku berhasil melewati masa2 suram itu walaupun sampai saat ini jerawat masih menjadi masalah utama di wajah aku.

Nah, ada yang lebih nyebelin lagi setelah munculnya jerawat. Pasti pada tau kan kalo jerawat bakalan ninggalin bekas? Apalagi tangan aku yang bandel abis, suka pegang2 muka dan pencet2 jerawat yang akhirnya meninggalkan bekas baik itu scars (bopeng) atau noda-noda kehitaman. Kesel ga siih, apalagi scars yang bikin wajah aku gak mulus bak rembulan. 

Sebelumnya aku ga percaya kalo scars ga bisa di apa-apain dan udah pasrah aja. Semacam takdir yang harus aku terima. Tapi setelah aku teracuni oleh f*male daily (yang ga kuat iman kayak aku jangan buka forum ini, banyak racun-racun yang bisa bikin kantong bolong. Wkwk) aku menemukan review yang bilang bahwa tretinoin bisa mengurangi scars di wajahnya setelah pemakaian beberapa bulan. 

Tretinoin apa sih? Tretinoin atau retinoid acid adalah turunan derivatif vitamin A yang dipercaya mampu untuk mengatasi permasalahan kulit, terutama untuk mengatasi permasalahan jerawat. Jadi obat ini bisa mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses keringnya jerawat. Obat ini juga berfungsi untuk mengatasi penuaan dini seperti menghilangkan kerutan-kerutan di wajah, bahkan banyak review juga yang bilang kalo obat ini bisa mencerahkan wajah lo.

Balik lagi, setelah baca-baca review penggunaan tretinoin untuk menghilangkan scars, aku jadi penasaran. Apa iya obat ini bisa ngurangin scars? Akhirnya aku coba memakai obat ini dengan merk Vitacid dengan kadar terkecil yaitu 0,025. Fyi aja, tretinoin punya konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,025; 0,05 dan 0.1. Karena wajah aku scarsnya tidak terlalu parah, aku menggunakan kadar 0,025.



Detail Produk
Bentuknya seperti obat salep berukuran kecil. Krimnya berwarna putih dan cukup kental. Obat ini juga ada yang dalam bentuk gel, tapi mungkin gak di semua kadar. Di jarnya juga ada tulisan harus dengan menggunakan resep dokter. Memang seharusnya konsultasi dulu guys ke dokter sebelum menggunakan obat ini. Tapi kalo aku pribadi cuma bermodalkan nekat dan keyakinan, apalagi obat ini dijual bebas, aku memberanikan diri menggunakan obat ini tanpa konsultasi dulu. 

Cara Pemakaian
Untuk pemakaian pertama kali memang harus dimulai dari kadar terkecil. Kita harus liat efeknya dulu di wajah kita. Kemudian setelah beberapa lama pemakaian dan dirasa tidak ada efek apa-apa ke wajah, baru naikkan kadarnya. Tapi jujur ya guys, sampai saat ini setelah hampir 6 bulan pemakaian aku ga pernah naikin kadar. Aku udah stuck di kadar terkecil karena efeknya udah cukup baik di wajah ku.

Pada awal pemakaian, aku mengoleskan obat ini ke seluruh wajah seperti menggunakan krim malam. Selama beberapa hari pemakaian, wajah aku mengalami pengelupasan dan merah-merah. Tapi jangan kawatir guys, obat ini akan menyebabkan purging. Purging di setiap orang beda-beda sih. Bahkan ada yang jerawatnya mendem muncul ke permukaan wajah, karna memang fungsi obat ini untuk mengeluarkan jerawat yang ada di bawah permukaan wajah. Aku cukup seneng sih muka aku ngelupas. Aku berharap setelah ngelupas akan tumbuh kulit baru dan menyamarkan scars aku. 

Purging setelah beberapa bulan pemakaian
(Maaf ya guys, scars aku ga terlalu keliatan di foto, karna ini udah beberapa bulan pemakaian. Aku lupa foto wajahku sebelum pake vitacid)

Dari foto bisa diliat purging yang aku alami ga begitu parah. Cuma ngelupas dan merah-merah aja. 

Tapi setelah beberapa bulan pemakaian, aku memutuskan untuk mengoleskan jerawat pada spot-spot penting saja seperti jerawat, noda hitam dan scars. Aku lama-lama ga kuat sih sama purgingnya walaupun ga parah. 

WARNING!!
Obat ini harus digunakan pada malam hari ya guys, karena obat ini akan menyebabkan wajah kita sensitif terhadap cahaya, terutama sinar matahari. Bahkan kita sebaiknya tidur dalam keadaan lampu yang sudah dimatikan. Karena efek terhadap matahari kita juga WAJIB JIB JIB pake sunblock dengan spf minimalnya 30. Hindari wajah kita dengan paparan sinar matahari secara langsung, serta hindari juga pemakaian produk yang mengandung pemutih serta alkohol karena akan menyebabkan perih di wajah. Jangan menggunakan make up yang berlebihan juga. 

Hasil Pemakaian
Setelah memakai obat ini selama 6 bulan, aku merasakan perubahan positif di wajah aku. Scars di wajah udah cukup berkurang, mungkin karna scars nya kecil2 dan tidak terlalu dalam, walaupun masih ada beberapa scars yang masih nongol, tapi gak terlalu mengganggu. Aku juga merasakan bahwa mukaku semakin cerah. Bahkan kakakku bilang kalo mukaku putihan, tapi kok putihnya aneh ya.. Hmm ~_~

Tapi ada senengnya juga sih pas aku ketemu sama ipar, sama temenku juga yang udah lama ga ketemu, mereka bilang mukaku halusaaan.. Yeaaaaay senengnya. Aku lebih seneng dibilang halusan daripada cerahan. Karna kalo halusan berarti emang bener scars aku semakin mengecil. 

Ini hasil pemakaian di pipi kiri aku. Selama ini pipi kiri emang sering banget muncul jerawat. Bekas2 yang item masih keliatan, tapi percayalah guys, itu bekas dari jerawat yang baru. Bekas item dari jerawat yang lama Alhamdulillah udah memudar. :-)

Ini hasil pemakaian di pipi kanan aku. Ada noda bekas jerawat juga, tapi ga sebanyak pipi kiri. Idung aku juga masih keliatan ada yang ngelupas.

Sebenernya masih ada scars cuma ga terlalu keliatan di foto. Tapi memang jauh terlihat lebih halus dibandingkan sebelum pemakaian vitacid.

 Oiya sampe saat ini hidung aku masih ngelupas lo, padahal udah lama ga pake di hidung.

Aku udah ada niatan untuk berhenti sih, aku ga pengen menggunakan obat ini dalam jangka panjang karna masih ada pro dan kontra juga. 

Oke sekian dulu review dari aku. Sekali lagi kalo ada kritik, saran atau ada yang ga jelas mohon sampaikan aja di kolom komentar. Terimakasih ^_^

Wassalamualaikum wr. Wb


Tuesday, February 20, 2018

Review #1: Viva Milk Cleanser Bengkuang dan Viva Face Toner Green Tea

Assalamualaikum sahabat semua.


Ini pertama kali buat aku nulis blog. Pada dasarnya aku ga terlalu suka nulis, bahkan untuk momen2 penting pun jarang aku tulis dan share ke orang2. Sampai akhirnya aku sadar, aku pengen ngasih manfaat buat temen2 semua, sekecil apapun itu dengan menulis. Aku punya kebiasaan kalau mau beli produk sebisa mungkin aku cari review dan penilaian dari orang2 yang udah pernah make produk tersebut. Selama ini aku selalu menerima kebaikan dari orang2 yang udah berbaik hati untuk berbagi pengalamannya, sekarang giliran aku untuk membalas kebaikan2 orang2 tersebut dengan menulis juga.


Oke segitu dulu intronya, maaf kalau agak kepanjangan. Hehe.. Aku mungkin bakalan banyak ngeshare pengalaman2 aku dalam menggunakan produk2 skincare, tapi ga menutup kemungkinan aku bakalan ngeshare hal-hal lainnya. Untuk blog pertamaku, aku pengen berbagi kesan dan hasil yang aku dapatkan selama pemakaian pembersih wajah dan toner merk lokal yaitu Viva milk cleanser bengkuang dan Viva Face Tonic Grean Tea.



Kenapa aku pake varian yang beda-beda? Karena dulu semasa SMA aku pernah pake milk cleanser dan toner yang bengkuang, muka aku berasa bersiiiih dan kincloong banget, tapi sayang malah bikin jerawatan. Akhirnya setelah pencarian yang cukup panjang dan beralih ke pembersih dan toner lain, aku kembali menggunakan produk viva karena rasa penasaran setelah membaca review dari pemakai produk ini. Aku menggunakan varian bengkuang untuk milk cleansernya, tapi tonernya aku ganti jadi varian green tea. Kebetulan wajahku tipenya kering tapi jerawatan. Nah, green tea ini katanya emang bagus untuk wajah yang acne prone. Tapi memang toner ini tidak bisa menghilangkan jerawatku 100 persen ya. Kalau untuk produk yang ampuh mengatasi jerawat, nanti aku bakalan ngeshare lagi reviewan produk yang udah jadi holy grailnya sejuta umat.. Wakakakk



O iya guys, untuk masalah kandungan aku kurang paham detailnya gimana, jadi buat teman2 yang ingin tau kandungannya apa aja, bisa searching aja di internet.


Detail Produk

1. Viva Milk cleanser Bengkuang

Packagingnya so simple guys. Kita tau kan produk viva ini udah lamaaaa banget, aku ga inget apa ada perubahan dalam packagingnya atau emang udah begini dari dulu.


Tutupnya jenis flipflop, mulut botolnya ga terlalu gede. Tapi tetep hati-hati, jangan terlalu emosi pas mencet soalnya bisa meleber kemana mana.

Tekstur cleanser ini cukup kental dengan cairan berwarna putih, namun setelah diaplikasikan ke wajah rasanya sedikit lengket dan ada sedikit sensasi panas. Wangi yang dikandung juga soft dan tidak mengganggu walaupun bagi sebagian orang agak risih dengan wanginya.


Kandungan dari milk cleanser ini adalah ekstrak bengkuang yang mampu membuat wajah tampak lebih cerah berseri, dan ekstrak sunflower untuk merawat elastisitas atau kelenturan kulit wajah.


Milk cleansernya cukup bagus untuk membersihkan kotoran2 di wajah aku. Aku termasuk orang yang sangat sangat jarang memakai make up, paling cuma pakai sunscreen di pagi hari. Tapi untuk membersihkan make up memang harus berkali kali dan lebih baik menggunakan pembersih kusus make up.

2. Viva Toner Green tea
Bentuk botolnya sama aja sama milk cleansernya. Namanya toner, pasti teksturnya cair seperti air. Cairannya berwarna hijau mungkin karna berkaitan dengan variannya yang green tea.

Salah satu kandungan dari toner ini yang cukup familiar di aku adalah witch hazel yang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan kulit seperti anti aging, mengencangkan kulit dan mengatasi jerawat.


Setelah menggunakan toner ini rasanya segeer banget, dan yang aku baca memang toner ini tidak mengandung alkohol seperti toner2 yang lain. Setelah aku menjelajah di forum female daily, toner ini menjadi salah satu toner yang sangat direkomendasikan karna harganya yang murah dan cocok untuk wajah acne prone.


Cara Pemakaian

Aku pakai produk ini setiap sore setelah beraktifitas. Dimulai dari pemakaian milk cleansernya dulu, kemudian aku cuci muka dengan menggunakan facial wash ketika mandi. Setelah itu dilanjutkan dengan menggunakan toner green tea. Kenapa aku ga langsung menggunakan toner setelah milk cleanser kemudian lanjut cuci muka? Karena setelah aku baca2, jika penggunaan toner sebelum cuci muka, maka kandungan yang dimiliki oleh toner akan hilang oleh facial wash. Kemudian air yang kita gunakan juga tidak 100% bersih, maka toner juga bermanfaat untuk menghilangkan kotoran yang dibawa oleh air yang kita gunakan untuk cuci muka. Toner ini aku tuang ke kapas kemudian kapasnya aku bagi dua dan aku tempel tempel di wajah aku sampai kering. Tips ini aku dapet dari salah satu member BTS loh.. Hehe.. Tapi kalo aku lagi males, aku cuma tuang ke telapak tangan dan aku tepuk tepuk aja di wajah hingga meresap.



Price??
Produk ini harganya murah banget guys, ga nyampe 10 ribu aja!! (aku sengaja ga cantumin harga soalnya tiap kota beda-beda harganya) 


Hasilnya??
Setelah pemakaian teratur selama kurang lebih 4 bulan, aku merasa bahwa produk ini emang oke banget di wajah aku. Memang masih banyak masalah di wajah aku yang tidak bisa di atasi oleh produk ini, tapi yang aku rasain sekarang wajah aku lebih bersih, lebih kinclong, dan entah karena sugesti atau apa, pori-poriku terasa lebih mengecil. Tapi tentunya dibarengi dengan pemakaian produk lain ya.. cuma memang untuk mengatasi jerawat aku harus coba lagi produk lain karena memang produk ini tidak terlalu ngaruh ke jerawat aku. 


Apakah aku bakalan repuchase? Yes!! Sejauh ini aku cuma mau pake produk ini aja sebagai pembersih dan toner. Mungkin toner bisa aja aku pakai merk lain, tapi tetap dibarengi dengan toner viva varian green tea ini.


Segitu dulu review pertama dari aku. Terimakasih yang sudah menyempatkan diri untuk mampir dan baca blog aku, maaf mungkin untuk blog ini ada kesan agak membosankan atau gimana. Aku sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca2 semua biar blog aku semakin oke dan nyaman untuk dibaca.